PameoNews.com - Kebersihan lingkungan menjadi tantangan utama di Batipuh Panjang dan Koto Tangah, Kota Padang. Meski memiliki pesona alam yang indah dan budaya lokal yang kaya, pengelolaan sampah di wilayah ini memerlukan perhatian serius. Peran lurah, sebagai pemimpin lokal, menjadi kunci dalam menjembatani pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Pengelolaan sampah yang tidak optimal sering memunculkan berbagai masalah sosial, seperti tumpukan sampah yang menjadi sarang penyakit atau pencemaran lingkungan yang menurunkan kualitas hidup masyarakat. Ketidakpuasan terhadap layanan pengangkutan sampah juga dapat memicu konflik antara warga dan pemerintah. Selain itu, lingkungan yang kotor dapat menciptakan stigma negatif, merusak citra daerah

Budaya gotong royong yang mengakar kuat di masyarakat Batipuh Panjang dan Koto Tangah dapat menjadi solusi. Dengan semangat kebersamaan, lurah dapat menginisiasi kegiatan bersih-bersih rutin, terutama saat perayaan adat atau momen sosial. Selain menjaga kebersihan, kegiatan ini mempererat hubungan antarwarga.

Pengelolaan sampah yang efektif memerlukan pendekatan berbasis tradisi lokal. Kegiatan kebersihan yang digelar bertepatan dengan acara adat atau hari besar keagamaan akan lebih mudah diterima masyarakat. Di sisi lain, partisipasi warga dalam pengambilan keputusan, seperti penentuan lokasi TPS atau jadwal pengangkutan sampah, dapat meningkatkan rasa tanggung jawab bersama.

Edukasi berkelanjutan juga menjadi langkah penting. Program di sekolah dan komunitas dapat menanamkan nilai etika lingkungan sejak dini. Inovasi seperti Bank Sampah di tingkat RW memungkinkan masyarakat mengelola sampah lebih bijak sekaligus mendatangkan manfaat ekonomi.

Infrastruktur yang memadai, seperti TPS strategis dan fasilitas pemilahan sampah, juga harus menjadi prioritas. Selain itu, pembentukan tim monitoring dan evaluasi akan memastikan keberlanjutan program pengelolaan sampah yang telah dijalankan.

Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, serta memanfaatkan budaya gotong royong, Batipuh Panjang dan Koto Tangah dapat menjadi contoh sukses pengelolaan sampah. Langkah-langkah ini tidak hanya menciptakan lingkungan bersih, tetapi juga membangun komunitas yang peduli, bertanggung jawab, dan berorientasi pada masa depan.

Ditulis oleh Rosi Putri Diani dan Carly cania