Kabupaten Solok Selatan (Solsel) di Sumbar sudah hampir dua minggu ini kekurangan bahan bakar gas cair (LPG).

Kalaupun ada, harga eceran elpiji 3 kg bisa mencapai Rp27.000-Rp40.000.

Sedangkan di wilayah Kabupaten Solsel, harga eceran tertinggi (HET) gas bumi 3 kg berkisar antara Rp20.000 hingga Rp22.000.

Selain keluhan warga, kelangkaan elpiji 3 kg juga dikeluhkan para pelaku usaha kecil dan mikro.

"Jumat terpaksa stop jualan karena tidak dapat gas 3 kg untuk masak," kata seorang penjual sarapan di Kecamatan Sungai Pagu, Sabtu, 29 Juli 2023.

Kalaupun harganya mencapai Rp 30.000, dengan harga tersebut, pihaknya mengaku rugi dan memilih tidak menjual, ujarnya.

"Berapa keuntungan kita sisa. Kalau gas Rp 30.000. Makanya kita jual," ujarnya.

Biasanya, jika tidak jarang, dia mengaku membayar sekitar Rs 22.000 hingga Rs 27.000 untuk 3kg bensin di toko.

Senada dengan itu, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Pauh Duo mengaku juga kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg.

"Jarang. Saya beli 40.000 rupiah dua hari lalu. Apa lagi yang harus kami lakukan," kata Ewan.

Menurut pantauan, pada Sabtu, 29 Juli 2023, banyak warga yang mengendarai kendaraan roda dua bolak-balik membawa botol angin untuk mencari pasokan gas seberat 3 kg.

Mereka mencari pasokan bensin 3kg untuk beberapa warung dan pengecer.

“Tidak masalah mahal atau tidak, asalkan ada persediaan di rumah,” kata seorang warga.

Sementara itu, seorang pemilik pangkalan elpiji Rifo South Thorok mengaku tidak ada masalah dengan pasokan gas dari Pertamina.

"Persediaan aman dan stabil, tidak ada penurunan, dan pasokan gas aman," ujarnya.

Ia mengaku menjual gas 3kg dengan aturan HET dan memintanya untuk membawa kartu identitasnya, khusus untuk warga yang sudah ditentukan tempat tinggalnya.

"Kami tetap menjual di bawah aturan HET," katanya.( SN )