Oknum dosen Universitas Andalas (UNAND) Padang yang diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya viral di media sosial.

Modus yang dilakukan oleh oknum dosen UNAND dengan inisial KC tersebut diungkap oleh Nurani Perempuan yang mendampingi 5 dari 8 korban pelecehan seksual tersebut.

“Untuk modusnya semuanya hampir sama, yaitu dengan mengiming-imingi korbannya nilai bagus dan diajak untuk pergi jalan-jalan,” kata Direktur Nurani Perempuan, Rahmi Meri Yanti saat dihubungi Halonusa.com, Kamis 22 Desember 2022.

Ia mengatakan, bahwa korban yang didampingi oleh Nurani Perempuan mengalami hal yang hampir sama, yaitu diajak untuk beergian dan dilecehkan oleh oknum dosen tersebut.

“Jadi dosen yang diduga melakukan pelecehan seksual ini menghubungi mahasiswi yang menjadi korban dan mengajak ke suatu tempat atau ke rumahnya,” lanjutnya.

Setelah itu, korban akan diiming-imingi nilai bagus. Jika menolak, mahasiswi diancam tidak akan diluluskan dalam mata kuliah yang diajar oleh dosen tersebut.

“Akibatnya, korban yang kami dampingi mengalami trauma berat seperti takut bertemu dengan dosen tersebut. Bahkan ada yang merasa sangat takut saat melihat mobil dosen itu,” lanjutnya.

Menurutnya, mahasiswi yang menjadi korban dosen dengan inisial KC tersebut ada yang sampai diperkosa.

“Yang paling parah itu ada yang sampai diperkosa. Mereka (korban) itu mengalami trauma,” lanjutnya.

Viral di Media Sosial

Sebelumnya, sebuah video viral dosen UNAND diduga melecehkan mahasiswinya dan diancam tidak diluluskan mata kuliahnya.

Dalam video viral yang diunggah Instagram @InfoUNAND tersebut menuliskan bahwa oknum dosen yang diduga melakukan pelecehan seksual tersebut berinisial KC.

“Oknum dosen berinisial KC diduga melecehkan korban mahasiswinya sendiri. Dalam rekaman yang diambil korban secara diam-diam, KC memaksa untuk mencium korban berkali-kali. Aksi tersebut diperkirakan terjadi satu bulan yang lalu,” tulis akun Instagram InfoUNAND.

Menurut video yang diposting oleh akun Instagram tersebut menuliskan, bahwa kejadian pelecehan seksual tersebut diduga terjadi di rumah KC.

“Kejadiannya bermula saat korban bersama teman-temannya bertamu ke rumah KC. Saat teman-teman korban sudah keluar rumah untuk pulang, korban masih bersama KC di sebuah ruangan,” lanjutnya.

Selanjutnya korban meminta izin kepada KC karena tidak bisa menghadiri sebuah perkuliahan yang wajib karena harus pergi ke luar kota dan sudah memesan tiket.

“Karena pertemuan kuliah itu sangat penting, KC mengancam tidak akan meluluskan korban dan korban terancam akan mengulang mata kuliah yang sama,” tulis akun itu lagi.

Di dalam rekaman audio sepanjang 26 detik, KC terdengar berusaha mendekati korban secara personal dengan menanyakan latar belakang keluarga, ekonomi hingga cara korban membayar uang kuliah dan lainnya.

“KC juga menawarkan untuk membantu biaya kuliah korban dan mengajak korban untuk pergi jalan-jalan lain waktu,” lanjut akun InfoUNAND.

Saat itu, tiba-tiba KC memberikan solusi agar korban bisa diizinkan untuk tidak menghadiri perkuliahan tersebut dan meminta ia meminta korban untuk membuat surat perizinan.

“Namun, KC tiba-tiba meminta syarat yang tidak senonoh dengan meminta mencium korban,” lanjutnya.