Jakarta - Politisi senior PDIP Panda Nababan meminta Ketua Dewan Agung Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjawab lima pertanyaan pimpinan PDIP Megawati Soekarnoputri sebelum bergabung dalam koalisi pendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Panda Mengaku pernah diutus Mega untuk bertemu SBY saat dia masih menjadi presiden. Dalam pertemuan tersebut, Panda menanyakan lima pertanyaan kepada Mega. "Hentikan, ada lima kebohongan yang tidak pernah dijawabnya. Lalu Bu Mega suruh saya ke Istana menjenguk SBY, saya tanya lima pertanyaan Bu Mega, dia (SBY) tidak menjawab satupun," ucap Panda. Dalam program "Political Show" . Menurut Panda, permasalahan antara SBY dan Megawati tidak bisa dianggap selesai begitu saja. Ia menilai permasalahan tersebut harus diselesaikan sebelum perundingan koalisi presiden pada 2024.
Pertanyaan pertama Mega adalah apakah SBY pernah bercerita kepada banyak orang, “Saya memang orang terlantar yang menjadi Mega”. Kemudian Mega pernah bertanya kepada SBY apakah SBY ingin mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden. SBY, kata Panda, tidak menanggapinya. Pertanyaan ketiga, apakah SBY mendirikan partai tersebut saat menjabat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan pada masa pemerintahan Megawati. Lalu Mega pun menanyakan apakah SBY berminat menjadi wakil presiden.
"Kelima, benarkah dia tidak diundang dalam rapat kabinet? Betul. Sekretarisnya Sudi Silalahi bilang dia tidak pernah diundang, benarkah?" kata Panda. Menanggapi Panda, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra meminta isu lama tidak perlu diangkat lagi. Ia ingin Demokrat bisa bersinergi, dengan siapa pun yang ada di koalisi, demi kebaikan rakyat, bangsa, dan negara. Soal hubungan Demokrat dan PDIP, kita tinggal menunggu Mas AHY dan Mbak Puan. Biarkan pejabat pimpinan dan masa depan kedua partai ini yang menjawab, kata Herzaky saat dihubungi, Selasa (9 Desember).
(SN)